" PEWARNAAN NEGATIF "
NAMA :
DIRAYANTI EMBONG BULAN
NIM : PO.71.3.203.11.1.066
KELAS : B
POLTEKKES KEMENTERIAN
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Mikroorganisme
yang ada di alam ini mempunyai
morfologi, struktur dan sifat sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri.
Bakteri yang hidup hamper tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel
bakteri tersebut di suspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel
bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi adalah dengan metode pengecetan
atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat
fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melaluiserangkaian
pengecetan (jimmo,2008)
Berbagai
macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat di
bedakan dengan menggunakan pewarnaan sederhana. Istilah pewarnaan sederhana
dapat di artikan dalam mewarnai sel-sel bakterri hanya digunakan satu macam zat
warna saja (gupte,1990).
Kebanyakan
bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan –pewarnaan sederhan Karena
sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhan umumny bersifat alkalin ( komponen
kromoforiknya bermuatan positif).faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan
bakteriyaitu fiksasi, pelutur warna, substrat, intensifikasi, pewarnaan dan
penggunaan warna penuttup. Suatu preparat yang sudah menyerap zat warna,
kemudian dicuci dengan asam encer maka zat warna terhapus. Sebaliknya terdapat
juga preparat yang tahan terhadap asam encer. Bakteri-bakteri ini di sebut
bakteri tahan asam, dan ini merupakan ciri khas bagi suatu spesies
(dwidjoseputro, 1994)
Prinsip dasar dari pewarnaan ini
adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa
aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya
muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan
adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa.
Pewarna asam dapat tejadi karena
bila senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral
dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang
bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna
asam ini disebut pewrna negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina,
larutan Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lain-lain.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1Maksud
Maksud
dari praktikum ini adalah agar mahasiswa :
a)
Mengetahui proses pewarnaan negative
b)
Mengetahui bentuk bakteri
1.2.2Tujuan
Tujuan dari praktikum
ini adalah, agar mahasiswa mampu :
a)
Membuat sediaan untuk pewarnaan negative
b)
Melakukan pewarnaan pada sediaan yang
telah di buat.
c)
Mengamati morfologi bakteri yang terdapat pada preparat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Melihat
dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain tidak
berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka di
kembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri, sehingga sel dapat terlihat
jelas dan mudah di amati. Oleh karena itu, teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salah satu cara yang palain utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi (rizki,2008).
Pada dasarnya pewarnaan negative bukan
digunakan untuk mewarnai bakteri, tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi
gelap, zat warna tidak akan mewarnai sel melainkan mewarnai lingkungan
sekitarnya, sehingga bakteri tampak
transparan dengan latar belakang hitam.
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai
latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme
kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan
atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya penyusutan
dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan
lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina.Pewarnaan
negative atau pewarnaan asam dapat trejadi karena senyawa pewarna bermuatan
negative. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung
bermuatan negative sehingga pewarna asam yang bermuatan negative akan ditolak
oleh dinding sel bakteri. Oleh karena itu, dinding sel menjadi tidak berwarna.
Contoh pewarna yang biasa digunakan yaitu tinta cina,larutan nigrosin, asam
pikrat dan eosin. Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel.
Pada pewarnaan iini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras
dengan bahan –bahan kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satubentuk agar
penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat
nigrosin atau tinta cina ( Hadiotomo, 1990).
Mikroorganisme
yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat sifat yang khas,
begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hamper tidak berwarna dan
kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut di suspensikan. Salah satu
cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi adalah
dengan metode pengecetan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk
mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri
melaluiserangkaian pengecetan (jimmo,2008)
Pada
pewarnaan negative, ligkungan yang berwarna hitam disebabkan oleh pewarna yang
digunakan adalah nigrosin atau tinta cina yang memiliki warna dasar hitam. Hal
ini telah sesuai dengan pustaka yang menyebutkan bahwa zat pewarna asam membawa
suatu muatan negative, maka pada sel yang permukaannya juga negative akan
ditolak oleh sitoplasma sel shingga zat warna ini akan berkaitan dengan
lingkungan yang mengelilingi sel dan bagian dalam sel akan tetap berwarna
bening (Alcamo,1996)
Selain
itu disebutkan juga pada pustaka bahwa bakteri merupakan organism mikroseluler
yang pada dinding selnya mengandung ion negative,zat warna (nigrosin) yang
bermuatan negative tidak akan mewarnai sel tetapi yang terwarnai adalah
lingkungan luarnya saja (entjang,2003)
BAB III
ALAT, BAHAN, DAN
METODE KERJA
III.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum pewarnaan
negatif, yaitu:
Ø Objek
glass
Ø Pipet
tetes
Ø Bunsen
+ korek api
Ø Mikroskop
III.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan
negatif, yaitu:
Ø Tinta
cina
Ø NaCl
0,9 %
Ø Oil
emersi
Ø Suspense
bakteri
III.3Metode
Kerja
a. Menyiapakan
alat dana bhan yang akan digunakan
b. Diambil
objek glass yang bebas dari lemak
c. Membuata
suspense bakteri di dalam tabung reaksi dengan mencampurkan koloni bakteri
dengan NaCl 0,9%
d. Pipet
tinta cina dan letakkan di ujung objek glass
e. Pipet
juga suspense bakteri dan letakkan di samping tetesan tinta cina
f. Homogenkan
tinta cina dengan suspense bakteri dengan menggunakan ujung objek glaaa lain
g. Kemudian
di buat apusan dengan cara meratakan tinta cina yang telah homogeny dengan
suspense bakteri di atas objek glass dengan menggunkan ujung objek glass lain
h. Sediaan
kemudian dikeringkan
i.
Preparat sianp untuk diamati di bawah
mikroskop dengan pembesaran objektif 100 kali
menggunakan oil emersi.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Hasil
Pengamatan




1 1
Ket
Gambar : Ditemukan bakteri bentuk coccus
1V.2 Pembahasan
Pada
dasarnya pewarnaan negative bukan digunakan untuk mewarnai bakteri, tetapi
mewarnai latar belakangnya menjadi gelap, zat warna tidak akan mewarnai sel
melainkan mewarnai lingkungan sekitarnya, sehingga bakteri tampak transparan dengan latar belakang hitam. Pewarnaan
negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar
belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan
transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan
ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan
yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu
bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat.
Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina.Pewarnaan negative atau
pewarnaan asam dapat trejadi karena senyawa pewarna bermuatan negative. Dalam
kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negative
sehingga pewarna asam yang bermuatan negative akan ditolak oleh dinding sel
bakteri. Oleh karena itu, dinding sel menjadi tidak berwarna. Contoh pewarna
yang biasa digunakan yaitu tinta cina,larutan nigrosin, asam pikrat dan eosin.
Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan iini
olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan –bahan
kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satubentuk agar penentuan sel dapat
diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta
cina ( Hadiotomo, 1990).
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini
berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan
tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia,
maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan
sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin
atau tinta cina.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan di bawah
mikroskop, maka dapat disimpulkan bahwa pada sampel tersebut ditemukan bakteri
berbentuk coccus dengan latar hitam.
V.2 Saran
Adapun saran saya sehubungan dengan
pelaksanaan praktikum, yang khususnya ditujukan bagi mahasiswa adalah :
a. Selama
praktikum berlangsung, mahasiswa harus bersungguh-sungguh dalam mengikuti
proses praktikum.
b. Selama
praktikum berlangsung, mahasiswa harus mengindahkan tata tertib yang telah di
tetapkan.
c. Selama
praktikum berlangsung, mahasiswa harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
DAFTAR
PUSTAKA
Alcamo, I.E. 1996.
Fundamental of Microbiology, 5th Edition. Addison Wesly Longman, Inc: New
York
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan. Citra
AdityaBakti. Bandung
Hadiotomo,
Ratna Siri.,1990.Mikrobiologi Dasar
Dalam Praktek.Jakarta : Ptgramedia.
Jimmo.,2008,Http://Pembuatan Preparat Dan Pengecetannya_Blog
Rizki.,2008,http://ngecat bakterimakul-rizki.blogspot.com/2008/02/materi-kuliah.html.diakses
pada tanggal 04 april 2009,Makassar.
Yulneriwanti.,2008,http://01-bakteri.html.diakses pada tanggal 08 Maret
2009.Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar